Kamis, 01 Maret 2012

AYAM DAN SAPI

“Kenapa sih”, kata seorang kaya pada pelayannya, “Orang-orang mengataiku pelit. Padahal semua orang kan tahu kalau aku wafat nanti, aku akan memberikan semua yang aku punya pada yayasan sosial dan panti asuhan?”

“Akan saya ceritakan fabel tentang ayam dan sapi,” jawab pelayannya. “Sapi begitu populer, sedangkan sang ayam tidak sama sekali. Hal ini sangat mengherankan sang ayam. ‘Orang-orang berkata begitu manis tentang kelemahlembutan dan matamu yang begitu memancarkan penderitaan’, kata ayam pada sapi. ‘Mereka mengira kamu begitu murah hati, karena tiap hari kamu memberi mereka krim dan susu. Tapi bagaimana dengan aku? Aku memberikan semua yang aku punya. Aku memberikan daging ayam. Aku memberikan bulu-buluku. Bahkan mereka memasak dan membuat sup dengan kakiku untuk kaldu. Tidak ada yang seperti itu. Kenapa sih kok bisa begitu ?’”

“Apakah anda tahu apa jawaban sang sapi?”, kata pelayan.

Sang sapi berkata, “Mungkin karena aku memberikannya sewaktu aku masih hidup dan dapat terus berulangkali memberi sampai kematian menjemputku.”

Berikanlah apa yang dapat kamu berikan ketika kamu masih hidup. Jangan tunggu sampai kematian datang kepadamu karena dengan pikiran sadar kamu berhak merasakan kebahagiaan disaat melakukan kebajikan.
Penulis: Seseorang yg sangat mengerti arti berdana yg sesungguhnya.
Di-edit oleh: RudyLEE@GreatLife.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar