Minggu, 01 November 2015

DULU

 Dulu ...
Aku sangat KAGUM Þada manusia cerdas, kaya, dan yang berhasil dalam Karir.
Hidup sukses dan hebat dalam dunianya.
Sekarang ...
Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku kagum dengan manusia yang hebat di mata-NYA,
Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan bersahaja.
Dulu ...
Aku memilih MARAH кetika merasa harga diriku dijatuhkan oleh orang lain yang berlaku kasar padaku dan menyakitiku dengan kalimat-kalimat sindiran.
Sekarang ...
Aku memilih untuk BANYAK BERSABAR & MEMAAFKAN,
Karena aku yakin ada hikmah lain yang datang dari mereka ketika aku mampu untuk memaafkan dan bersabar.
Dulu ...
Aku memilih MENGEJAR dunia dan menumpuknya sebisaku,
Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah makan dan minum untuk hari ini.
Sekarang ...
Aku memilih untuk BERSYUKUR & BERSYUKUR dengan apa yang ada dan memikirkan bagaimana aku bisa mengisi waktuku hari ini, dengan apa yang bisa aku lakukan/perbuat dan bermanfaat untuk Tuhan dan sesamaku.
Dulu ...
Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN orang tua, saudara dan teman-temanku jika aku berhasil dengan duniaku,
Ternyata yang membuat mereka bahagia bukan itu, melainkan ucapan, sikap, tingkah dan sapaanku kepada mereka.
Sekarang ...
Aku memilih untuk membuat mereka bahagia dengan apa yang ada padaku.
Dulu ...
Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA dahsyat untuk duniaku,
Ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepada-NYA...
Sekarang ...
yang menjadi fokus pikiran dan rencanaku adalah bagaimana agar hidupku dapat berkenan di mata-Nya dan sesama jika suatu saat diriku dipanggil oleh-NYA.
•» Τak ada yang  dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati teriknya matahari besok.
•» Τak ada yang  bisa memberikan jaminan bahwa aku masih bisa menghirup nafas esok hari.

Jadi apabila hari ini dan esok hari aku masih hidup, itu adalah karena kehendak TUHAN semata. Renungan ini bisa mengintropeksi kita agar lebih mawas diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar