Rabu, 14 Maret 2012

KEGAGALAN

Kegagalan terkenal dari dua tokoh besar Albert Einstein dan Thomas Edison menggugah dan menjadi ilham bagi berjuta juta umat manusia. Bertahun-tahun mereka melakukan percobaan trial and error dengan ulet, kerja keras penuh kepahitan dan penderitaan, kebimbangan, kekecewaan, rasa tak berdaya, dan frustrasi yang sulit dilukiskan dengan kata-kata!

Eksperimen demi eksperimen dengan tidak lupa mengacu dan belajar pada kegagalan-kegagalan sebelumnya. Setiap satu kegagalan memacu mereka untuk segera membuat satu eksperimen baru. Luar biasa! Ahirnya mereka berhasil.

Kegagalan mereka jarang dibicarakan. Orang-orang lebih memuji keberhasilan mereka yang tiada duanya. Namun tanpa kegagalan bertahun-tahun, tidak ada Einstein dan Edison yang kita kenal di dunia sekarang ini!

Bagi orang sukses, tidak ada kegagalan yang ada adalah pembelajaran. Tidak ada kegagalan yang ada hanyalah kesuksesan yang tertunda.

Setiap kegagalan adalah anak tangga yang membawa Anda ke level lebih tinggi dan semakin tinggi hingga akhirnya mencapai keberhasilan.

Hidup adalah perjuangan. Perjuangan adalah jalan menuju keberhasilan, sementara kegagalan adalah bagian dari keberhasilan itu sendiri

Selasa, 13 Maret 2012

SURAT DARI IBU , UNTUK SANG MENANTU

wahai menantuku,

aku hanyalah seorang ibu yang berbicara atas nama diriku sendiri dengan melihat putriku sebagai istrimu dan engkau sebagai menantuku. bila engkau membaca pesan ini semoga engkau melihat pula bayang wajah ibu yang telah mengandung dan melahirkanmu, berdiri bersamaku tepat dihadapanmu.

Wahai menantuku,
Engkau imam dunia akherat untuk putriku. bukankah engkau juga akan membawanya hingga ke baka dan memberinya satu tiket ke surga.

Wahai menantuku,
bila ada kelemahan dari istrimu dan seribu lagi keburukan yang dilakukannya akibat kelemahan dan juga karena kekurangan darinya, itu menjadi tugasmu untuk mendidiknya sekarang, dan bukan lg tugasku.

diajarkan kepadamu oleh Nabi bahwa seorang suami tak boleh membiarkan mata istrinya basah walau hanya serupa tetesan embun dini hari. bukankah engkau sebagai suaminya yang harus melindunginya dengan rasa tentram dan aman. maka berikanlah keteduhan bagi jiwanya.
Engkau suami yang dipilih اَللّهُ  untuk putriku, bersabarlah terhadap istrimu dan tetaplah bersikap lemah lembut padanya. bukankah engkau menikahinya atas nama اَللّهُ  maka sayangi dan peliharalah istrimu dengan jalan اَللّهُ  .

wahai menantuku,
sebagian besar penghuni neraka adalah perempuan dan itu disebabkan mereka durhaka terhadap suaminya, maka selamatkanlah istrimu dari dosa yang lebih besar. bukankah nantipun engkau akan ditanya tentang tanggung jawab bagaimana kau mengurus mereka dan menjaga jalan surga untuk bisa di lalui oleh yang harus kau bawa serta. Dan pertanyaan itu ditujukan padamu bukan padaku

wahai menantuku,
engkau di ijinkan menghukum istrimu sewajarnya namun janganlah mengenai wajahnya dan jangan pula menyentuh tubuhnya hingga meninggalkan jejak luka. janganlah menghardiknya dengan kata-kata kasar dan umpatan yang merendahkan seolah engkau turut menistakan dirimu sendiri sebab ia itu pakaianmu. Wahai menantuku, aku titipkan putriku padamu. Buatlah dia trsenyum menuju surga atas tiket darimu

Kamis, 08 Maret 2012

Dr. Arun Gandhi

Dr. Arun Gandhi, cucu mendiang Mahatma Gandhi bercerita, pada masa kecil ia pernah berbohong kepada ayahnya. Saat itu ia terlambat menjemput ayahnya dengan alasan mobilnya belum selesai diperbaiki, padahal sesungguhnya mobil telah selesai diperbaiki hanya saja ia terlalu asyik menonton bioskop shg lupa akan janjinya.  Tanpa sepengetahuannya, sang ayah sudah menelpon bengkel lebih dulu sehingga sang ayah tahu ia berbohong.  Lalu wajah ayah tertunduk sedih; sambil menatap Arun sang ayah berkata : "Arun, sepertinya ada sesuatu yang salah dengan ayah dalam mendidik dan membesarkan kamu, sehingga kamu tidak punya keberanian untuk berbicara jujur kepada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarlah ayah pulang dengan berjalan kaki; sambil merenungkan di mana letak kesalahan nya"  Dr. Arun berkata: Sungguh saya begitu menyesali perbuatan saya tersebut. Sejak saat itu seumur hidup, saya selalu berkata jujur pada siapapun.  Seandainya saja saat itu ayah menghukum saya, mungkin saya akan menderita atas hukuman itu, dan mungkin hanya sedikit saja menyadari kesalahan saya.Tapi dengan tindakan mengevaluasi diri yang dilakukan ayah,meski tanpa kekerasan, justeru memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah diri saya sepenuhnya.  Para orangtua, mari kita membiasakan diri untuk selalu bertanya,"Apa yang salah dari saya, mengapa anak saya bisa seperti itu ....??  Have a quality time with your family.

Sabtu, 03 Maret 2012

TULISAN PAK ISMAIL A SAID

Tulisan Pak Ismail A Said , DD Republika : Karena hujan yang tidak kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan karena hari sudah malam...
& sampai Tegalega, perut dah ga bisa diajak kompromi, akhirnya saya memutuskan mampir di warung nasi tenda dipinggir jalan..

lagi asik asiknya menikmati pecel lele, masuklah seorang bapak, dengan istri & 2 anaknya..
Yang menarik adalah kendaraan mereka adalah gerobak dorong..

Lalu bapak ini memesan 2 piring nasi & ayam goreng untuk istri & anaknya.
Pertamanya sih ga ada yang menarik, tetapi ketika saya selesai makan, ada yang menarik hati saya..Ternyata, yang menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang bapak hanya melihat istri & anaknya menikmati makanan ini. Sesekali saya melihat anak ini tertawa senang sekali,& sangat menikmati ayam goreng yang dipesan oleh bapaknya..

Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlihat senyum bahagia di wajahnya..
Lalu saya mendengar dia berkata.." makan yang puas Nak, toh..hari ini tanggal kelahiranmu.."Saya terharu mendengarnya.. seorang bapak, dengann keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung.. memberi ayam goreng warung tenda dipinggir jalan , untuk hadiah anaknya..

Hampir mau menangis rasanya saya diwarung itu.. Segera sebelum air mata ini tumpah, saya berdiri,& membayar makanan saya,& juga dengan pelan pelan saya bilang sama penjaga warung..."mas, tagihan bapak itu, saya yang bayar..dan tolong tambahin 1 porsi ayam goreng dan tahu tempe" Lalu cepat-cepat saya pergi.

Kisah ini kutulis, untuk bahan perenungan.. Bahwa Tuhan sudah memberikan yang terbaik untuk saya saat ini..., kita biasa makan di Sushi-Tei, Kentucky, Mc Donald, Hoka Hoka Bento, Pizza Hut dsb... Tetapi bagi org disekitar kita, pecel lele dipinggir jalan, adalah makanan mewah buat dia.. .. Sungguh tak pantas bagi saya untuk mengeluh ...
Semoga bermanfaat...



Jumat, 02 Maret 2012

BUKAN DEMI MARAH

Ada seorang biarawan sangat menyukai bunga anggrek.
Pada suatu hari ketika hendak pergi berkelana,dia berpesan kepada muridnya, harus hati-hati merawat pohon bunga anggreknya.. Selama kepergiannya, muridnya dengan teliti memelihara
pohon bunga-bunga anggrek tersebut.

Namun, pada suatu hari ketika sedang menyiram pohon bunga anggrek tersebut, tanpa sengaja mereka menyenggol rak-rak pohon tersebut sehingga semua
pohon anggrek berjatuhan dan pot anggrek tersebut
pecah berantakan dan pohon anggrek berserakan.

Muridnya sangat ketakutan, bermaksud menunggu gurunya pulang dan meminta maaf sambil menunggu hukuman yang akan mereka terima.

Setelah biarawan pulang mendengar kabar itu lalu memanggil para muridnya, dia tidak marah kepada murid2nya, bahkan ia berkata:

"Saya menanam bunga anggrek, alasan pertama adalah untuk dipersembahkan di altar Buddha, dan yang kedua
adalah untuk memperindah lingkungan biara ini, bukan demi untuk marah saya menanam pohon anggrek ini."

Perkataan biarawan sungguh benar,

"Bukan demi untuk marah menanam pohon anggrek."

Dia bisa demikian toleran, karena walaupun menyukai bunga anggrek, tetapi di hatinya tdk ada rasa keterikatan akan bunga anggrek.

Oleh sebab itu ketika dia kehilangan bunga-bunga anggrek tsb, tdk menimbulkan kemarahan di dlm hatinya.

Sedangkan kita di dlm kehidupan sehari-hari, hal yg kita khawatirkan terlalu banyak.

Kita terlalu peduli kpd kehilangan & memperoleh, sehingga menyebabkan keadaan emosi kita tdk stabil. Kita merasa tdk bahagia.

Maka seandainya kita sedang marah, kita bisa berpikir sejenak, "Bkn demi marah menjadi sahabat.", "Bukan demi marah menjadi suami istri.", "Bukan demi marah melahirkan dan mendidik anak."

Maka kita bisa mencairkan rasa marah & kesusahan yg ada di dalam hati kita & berubah menjadi damai.
Oleh sebab itu setelah membaca artikel ini, ketika engkau hendak bertengkar dgn sahabat, orang rumah atau keluarga, engkau hrs ingat perjumpaan kalian, bukan demi untuk rasa marah..

Kamis, 01 Maret 2012

AYAM DAN SAPI

“Kenapa sih”, kata seorang kaya pada pelayannya, “Orang-orang mengataiku pelit. Padahal semua orang kan tahu kalau aku wafat nanti, aku akan memberikan semua yang aku punya pada yayasan sosial dan panti asuhan?”

“Akan saya ceritakan fabel tentang ayam dan sapi,” jawab pelayannya. “Sapi begitu populer, sedangkan sang ayam tidak sama sekali. Hal ini sangat mengherankan sang ayam. ‘Orang-orang berkata begitu manis tentang kelemahlembutan dan matamu yang begitu memancarkan penderitaan’, kata ayam pada sapi. ‘Mereka mengira kamu begitu murah hati, karena tiap hari kamu memberi mereka krim dan susu. Tapi bagaimana dengan aku? Aku memberikan semua yang aku punya. Aku memberikan daging ayam. Aku memberikan bulu-buluku. Bahkan mereka memasak dan membuat sup dengan kakiku untuk kaldu. Tidak ada yang seperti itu. Kenapa sih kok bisa begitu ?’”

“Apakah anda tahu apa jawaban sang sapi?”, kata pelayan.

Sang sapi berkata, “Mungkin karena aku memberikannya sewaktu aku masih hidup dan dapat terus berulangkali memberi sampai kematian menjemputku.”

Berikanlah apa yang dapat kamu berikan ketika kamu masih hidup. Jangan tunggu sampai kematian datang kepadamu karena dengan pikiran sadar kamu berhak merasakan kebahagiaan disaat melakukan kebajikan.
Penulis: Seseorang yg sangat mengerti arti berdana yg sesungguhnya.
Di-edit oleh: RudyLEE@GreatLife.